Genshin Impact Wiki Indonesia

Emblem of Severed Fate (Bahasa Jepang: 絶縁の旗印) adalah Set Artefak tersedia di 4 bintang dan 5 bintang yang dapat diperoleh dari Momiji-Dyed Court.

Kisah[]

Magnificent Tsuba

Legenda mengatakan bahwa pelindung tangan yang penuh hiasan ini pernah dipasang pada pedang yang diberikan kepada oni yang mengkhianati Shogun.

Ibu menunjukkan taringnya kepada Shogun, yang sudah baik padanya dan memberinya pedang yang bagus.
Pada akhirnya, satu-satunya yang dikirim kembali ke Klan Mikoshi adalah pedang yang sangat dia sayangi.

Ambisi ibu adalah untuk mengatasi takdir antara hidup dan mati dengan hasratnya yang mendidih.
Dia akan memberikan kontribusi sedemikian rupa demi membuat namanya terukir abadi untuk darah perang oni yang semakin menipis.
Jika dia ditelan oleh harimau pendosa itu sendiri, maka dia akan mengoyaknya dari dalam tubuhnya.

Seharusnya dia bisa merajut prestasi yang luar biasa di bawah panji Electro Mitsudomoe,
Dia kira dia sanggup membersihkan jubah perang juunihitoe-nya yang berlumuran darah itu.
Tetapi akhirnya... jubah itu malah ternoda hitam, bersama dengan jantungnya yang berdegup kencang...

Sejak saat itu, sang putra sulung, yang seharusnya mewarisi kekayaan keluarganya, justru harus tinggal dalam pengasingan di sebuah desa di luar kota,
Berteman dengan hutan dan gunung. Sampai dia bertemu dengan gadis itu...

"Sungguh merepotkan. Jika kamu ingin meninggalkan masa lalumu, biarkan aku memberimu nama yang baru."
Setelah mendengar tentang masa lalunya, gadis yang memiliki sayap hitam legam itu mencibir dengan kejamnya.
"Namanya Iwakura — yang berarti batu. Batu tidak akan terpengaruh oleh kata-kata orang lain."
"Ayolah, manusia fana dengan darah oni yang mengalir di tubuhmu, berbahagialah, tersenyumlah!"
"Kamu harus tahu, nama yang diberikan oleh Yougu Tengu adalah nama yang diberkati dengan kekuatan suci."
"Lagi pula, nama 'batu' cocok untukmu, cocok dengan pikiran dan ototmu."

"Kalau begitu, saat bunga sakura berguguran di tahun depan, mari kita bertarung di sini, Iwakura."
"Anak dari oni, latihlah ilmu pedangmu dan jadilah lawan yang pantas dan tidak memalukan bagi Yougu Tengu untuk dihadapi."
"Oh ya! kalau kamu berhasil menyentuhku, kamu bisa menyebut teknik pedang rahasiamu dengan sebutan 'Pembantai Tengu'!"
"Dan kalau waktu itu tiba, artinya kamu sudah menguasai 'ilmu pedang yang bisa menghabisi Tengu'."==Riwayat Perubahan==

Rilis di Versi 2.0

Sundered Feather

Benda ini dulunya adalah bulu hitam prajurit tengu tertentu, dan merupakan kenangan berharga dari pendekar pedang kuno.

Dikelilingi oleh bulu hitam yang tersayat angin pedang, orang yang nantinya jadi raja pedang,
akhirnya berhasil menangkap Tengu yang tak dapat disentuh selama bertahun-tahun...

"Wah, nyaris saja. Hebat."
"Jika bukan karena pedang itu tidak dapat menahan kekuatanmu,"
"Aku pasti sudah mati. Jadi..."

Teruyo, haruskah kita pindah tempat untuk duel tahun depan?
Ada beberapa tempat yang aku tahu, tempat di mana kamu juga bisa melihat sakura berguguran ....
Sambil memandang ke sekeliling kuil kecil yang telah dia hancurkan, menggenggam tangan tengu yang gemetar,
Menatap bulu hitam yang dia potong, memang itulah perkataan yang ingin Michihiro katakan.

"Kamu menyentuhku. Aku tidak bisa menyangkal kalau kamu benar-benar sudah menang."

"Kemenangan masih belum diputuskan. Mari bertemu lagi tahun depan." Ingin sekali dia ungkapkan kalimat itu.

"Kemampuan pedangmu yang sekarang tidak akan bisa melampaui kecepatan pedang tengu."
"Aku tidak akan pernah melupakan duel-duel kita selama 13 tahun ini."
"Tetapi sebagai Tengu, aku harus memenuhi tugas dari klanku."
"Dipikir-pikir kembali, aku mengubah namamu dengan harapan kamu bisa lolos dari kutukan darah oni."
"Dengan adanya perang tersebut, darah makhluk yang bukanlah manusia menjadi semakin tipis."
"Ah, kami seharusnya tidak menginginkan akhir bahagia yang pantas didapatkan manusia. Tapi kamu berbeda."
"Kamu sekarang adalah orang 'Iwakura'. Kamu bukan lagi 'Mikoshi' yang membawa darah oni."

"Selamat tinggal, Michihiro, dan tolong lupakan aku."

"Gunakan pedangmu untuk garis keturunan Iwakura dan bukalah jalan milik Iwakura sendiri."

Storm Cage

Sebuah sangkar indah bermotif bunga pansy yang dilukis dengan latar belakang berwarna hitam, dihias menggunakan kerang hias yang berkilau dan karya emas yang rumit.
Jauh di masa lalu, ketika Pulau Seirai tidak diselimuti oleh awan petir, kenangan seakan naik turun seperti tarikan napas.
Pada akhirnya, wadah elegan yang menahan badai dan getaran tidak diserahkan kepada orang yang dijanjikan.
"Apakah kamu datang padaku karena talinya putus lagi? Kamu benar-benar membuatku pusing."
"Selain ilmu pedangmu, kamu hanyalah penjudi idiot."
"Hmm, jangan berani-beraninya meremehkanku. Aku belajar memanah dari Tengu, ilmunya juga sangat terkenal."
"Hanya saja karena ilmu pedangku terlampau hebat sampai-sampai orang-orang tidak sempat menyanjung kebolehan ilmu memanahku."
"Sebenarnya, sekarang setelah kupikir lagi, kemampuan memanahku yang bagus jadi sia-sia. Bagaimana jika aku mengajarimu saja?"
Pada suatu ketika, kamu memperbaiki segel kurungan si bodoh itu sambil mengumpat dan memaki-maki ....

Pada suatu ketika, kamu tersenyum walaupun mulutmu mengeluarkan kata-kata kasar untuk mengalihkan perhatian orang lain ....
"Kamu sudah menjadi Hatamoto, dan kamu memikul tanggung jawab besar, kenapa kamu masih juga membuat masalah di sana-sini?"
"Kamu pun sudah menikah, kenapa kamu masih membuang-buang waktumu untuk bepergian ke sana-sini dan berjudi di waktu luang?"
Padahal kamu sudah...
Padahal pertanyaannya bersarang di ujung bibirmu, tapi kamu malah tak sampai hati menanyakannya. Kamu memutuskan untuk tidak mengungkit-ungkitnya lagi.
Jika Nona Saiguu masih di sini, dia akan mengajukan pertanyaan dengan cara yang cerdas dan ceria...
"Itu tidak penting lagi. Aku memutuskan untuk meliburkan diriku sendiri, setidaknya untuk hari ini."
"Ayo tinggalkan kuil dan pergi ke pantai diam-diam, seperti yang kita lakukan waktu kamu masih kecil."
Lalu dia menyeretmu ke pelabuhan, dan di sana kamu melihat kapal-kapal yang berlayar datang dan pergi.
Kamu mendengarkan dia berbicara tentang Teruyo dari kuil, yang mewarisi keindahan dan seni bela diri dari tuannya.
Mendengarkan dia berbicara tentang mimpi buruk yang menakutkan itu, di mana dalam mimpinya itu dia memenggal kepalanya sendiri...
Tapi kalian berdua tahu bahwa itu hanya kalimat untuk menyembunyikan kesedihan seseorang saat dewasa.
Setelah itu, sangat lama setelah itu,
Melihat ke karang berlumut yang ada di bawah, pelabuhan tempat keduanya bertemu dalam pengasingan...
Agar si penjudi memenangkan taruhan lain, dan berdoa untuk keselamatannya...
Sekali lagi, kamu berdiri di puncak petualangan, mengangkat sangkar segel yang kamu buat sendiri.
Dengan harapan membangkitkan kembali kenangan, kamu mengumpulkan kekuatan guntur dan kilat.

Scarlet Vessel

Wadah anggur dengan desain rumit yang darinyalah pernah seorang seniman bela diri terkenal di dunia meneguk anggurnya.

Mengandalkan jurus pedang rahasia Tengu Sweeper, Iwakura Doukei berhasil menjadi guru bela diri Klan Kujou.
Dia digelari "Douin", dan pada akhirnya mendirikan aliran pedang sendiri.
Sebelum bergabung ke dalam Klan Kujou, Doukei sudah mahir minum arak.

Melangkah ke reruntuhan kuil yang telah benar-benar dihancurkan oleh Tengu Sweeper.
Dalam tiga belas tahun terakhir, dia terus bertanding melawan para Tengu dari Yougou di tempat ini sebanyak tiga belas kali.
Dia ingat ketika dia bertemu dengan Tengu bersayap hitam yang menyebut dirinya "Teruyo of Yougou"...
Tiga belas tahun berlalu bagaikan mimpi
Sakura di atas salju, seringan asap
Kamu kini sudah pergi jauh
Kelopak Sakura Suci berjatuhan layaknya salju yang turun dari langit.
Cabang yang telah ditinggalkan dewanya, namun masih utuh.
Tawa jernih seperti mata air bergema di antara pegunungan.
Tetapi keduanya tidak pernah menginjakkan kaki lagi di tempat itu.

Ornate Kabuto

Helm yang kokoh dan keras dikenakan sebagai pelindung tubuh bagi seorang samurai yang mulia.

"Aku sudah lama berpikir, Tuan Douin, apa pedangmu benar-benar bisa membelah petir?"
Begitulah yang dikatakan oleh Ketua Kanjou, Hiroshi, sambil mengayunkan pedangnya. Sementara Douin menjawab:

"Bagaimana mungkin hal itu terjadi? Sehebat-hebatnya, paling itu hanya bisa menyerang Tengu yang menjulang tinggi di langit."
"Dan sekalipun begitu, nyatanya belum pernah ada Tengu yang terbunuh dengan cara seperti itu. Tidak sekalipun."
"Begitukah? Jadi dari mana nama pedang rahasia "Tengu Sweeper" itu berasal?"
Melihat bahwa Douin tidak juga menjawab, Ketua Kanjou yang telah membangun Ritou itu berkata:
"Seandainya Kujou si orang tua itu tidak terlebih dulu mengambil inisiatif, aku pasti sudah merekrutmu."
"Dengan ilmu pedang yang kamu miliki, bahkan Ako Domeki dari Seirai bukanlah lawanmu..."

Seperti memurnikan langit dari badai, tengu itu memberinya nama baru dan hidup baru.
Dia melemparkan pedang berkarat itu dan menyuruhnya untuk menyerangnya, seorang tengu, sampai jatuh.
Setelah pedangnya patah, inilah kata-kata terakhirnya padanya...

Riwayat Perubahan[]

Rilis di Versi 2.0

Navigasi[]